|
|
|
|
Filsafat Jawa, ajaran leluhur yang hampir terlupakan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Filsafat Jawa yang hampir terlupakan
Dalam menghadapi kehidupan yang semakin tidak menentu ini, mungkin ada baiknya kalau kita mencoba merenung, menggali kembali ajaran-ajaran bijak generasi pendahulu kita yang mungkin akan sangat berguna bagi kehidupan masyarakat sekarang ini.
Ajaran yang bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat Jawa saja, tetapi juga bisa bermanfaat bagi siapapun yang ingin mempelajarinya.
-ojo dumeh, ojo gumunan, ojo kagetan
jangan merasa paling, jangan mudah kagum, jangan gampang terkejut
- Ajining dhiri dumunung ing kedhaling lathi
Nilai diri seseorang terletak pada apa yang diucapkan
- Ajining sarira dumunung ing busana
Nilai badaniah seseorang terletak pada apa yang dipakai
- Memayu hayuning bawana
Kewajiban melindungi bagi kehidupan didunia
- Sukeng tyas yen den hita
Bersedia menerima nasihat, kritik, tegoran
- Jer basuki mawa beya
Keberhasilan seseorang diperoleh dengan pengorbanan
- Amemangun karyenak tyasing sesama
Membuat enaknya perasaan orang lain
- Kridhaning ati ora bisa mbedhah kuthaning pasthi
Gejolak jiwa tidak bisa merubah kepatian
- Budi dayane manungsa ora bisa ngungkuli garise Kang Kuwasa
Sekuat usaha manusia tidak akan bisa mengatasi takdir Yang Maha Kuasa
- Sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti
Kemarahan dan kebencian akan hilang oleh sikap lemah lembut
- Tan ngendhak gunaning janma
Tidak merendahkan kepandaian manusia
Meski demikian masih ada anggapan deri beberapa orang yang salah menafsirkan misalnya
- Mangan orang mangan waton kumpul
Menunjukkan yang penting itu kumpul, bukan sekadar kumpul, tetapi kerukunannya. Demi kerukunan kita harus melakukan apa pun. Kalau perlu sampai tidak makan. Jadi, bukannya pengertian makannya yang dikedepankan.
Sebenarnya filsafat Jawa tidak ada yang keliru. Yang salah adalah penafsirannya. Banyak sekali kasus yang menafsirkan secara keliru sehingga pandangan terhadap orang Jawa menjadi tidak tepat lagi.
Kalau sudah begitu, siapa yang salah ? yang menafsirkan atau anjuran bijak itu ? Jadi mungkin, apabila kita selalu berpedoman atas pemikiran yang positif dalam menafsir suatu kalimat, diharapkan output yang kita dapatkan juga akan bisa berakibat positif buat kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Facebook 'Like' Button |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Flight Schedule |
|
|
|
Today, there have been 32 visitors (35 hits) on this page! |